Test Footer

LightBlog

Thursday, August 30, 2012

Kota Bawang Goreng Renyah

PALU (jurnalberita.com) – Siapa yang tak tahu dengan bawang goreng. Di kota Palu, bawang goreng Palu sebagai salah satu ciri khas kini sudah mampu menembus pasaran dunia yakni hingga negeri kincir angin, Belanda.
Bawang gorang yang awalnya merupakan usaha rumahan atau home industri keluarga Suprayitno, kini melejit hingga pasaran ekpor ke luar negeri. Setelah gagal di bisnis vanili pada tahun 2000 lalu, Suprayitno bangkit. Memulai usaha dari nol untuk membuka usaha bawang goreng pada tahun 2003.
Dengan dana yang minim, Suprayitno dibantu istrinya mulai membuka usaha bawang goreng di rumahnya. Bawang goreng hasil olahannya dipasarkan sendiri di kota Palu.
Perkembangan dari tahun ke tahun, usaha bawang gorengPalu mulai di kenal di kota Palu. Melihat peluang sudah terbuka, Suprayitno mulai mengembangkannya ke kota tetangga Ujung Pandang maupun Manado. Alhasil, produk bawang gorengnya bisa di terima masyarakat di kedua kota tersebut.
Dengan perkembangan usahanya tersebut, Suprayitno akhirnya membuka outlet di jalan Abdulrahman Saleh, jalan menuju Bandara Mutiara Palu. Di outlet tersebut, tak hanya berisi bawang goreng, namun juga berisi berbagai macam makanan dan kue khas Palu.
Suprayitno saat di temui jurnalberita.com di outletnya mengaku bersyukur dengan perkembangan usahanya mesti pada awalnya sempat tertatih-tatih. “Saya membuka usaha bawang goreng yang dibantu oleh istri. Saya yang belanja bahan bakunya dan pemasaran. Alhamdulillah, sekarang usaha saya tidak hanya bawang goreng saja, tapi ditambah dengan abon dari ikan dan kue khas dari Palu” ungkat Prayit, panggilan akrabnya.
Ia mengungkapkan, saat ini, kebutuhan bawang tiap  3 hari bisa menghabiskan 300 kilo gram bawang mentah. “Kami kirim setiap 1 tahun sekali ke negeri Belanda. Kami bersyukur usaha kami bisa tembus Belanda, ya meski lewat kawan yang di Jakarta,” ujarnya. (jbc3/jbc2)

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan