Test Footer

LightBlog

Monday, January 28, 2013

Sektor Pertambangan Kota Palu

Potensi Sektor Pertambangan Provinsi Sulawesi Tengah

Di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terdapat potensi bahan galian dan mineral yang cukup berlimpah. Sumberdaya bahan galian dan mineral antara lain bahan galian golongan A (strategis) yaitu minyak dan gas bumi, batubara dan nikel; bahan galian golongan B (vital) antara lain emas, molibdenum, chronit, tembaga dan belerang; dan bahan galian golongan C (bukan strategis dan vital) antara lain sirtukil, granit, marmer, pasir kuarsa, pasir besi dan lempung.
Potensi Minyak Bumi antara lain terdapat di Kabupaten Morowali, Donggala, Banggai dan Parigi Moutong. di Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali terdapat di lapangan Minyak Tiaka Blok Trili yang terletak 17 mil dari garis pantai. Cadangan minyak dilapangan Tiaka sebesar 106.56 Million Barrel Oil/juta Barrel minyak (MMBO).
Potensi minyak bumi yang terdapat di Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai memiliki kapasitas 16,5-23 juta barrel per tahun dengan total kapasitas produksi 6.500 Barrel (BOPD) yang diperoleh dari enam sumur, dan produksi rata-rata setiap sumur yaitu 1.100 BOPD.
Disamping itu, Kabupaten Banggai juga memiliki potensi gas alam cair yang terdapat di Donggi-Senoro  dengan perkiraan cadangan sebesar 20-28 trilyun kaki kubik (tcf), jumlah kandungan gas di ladang-ladang Donggi-Senoro besarnya dua kali lipat dibandingkan sisa kandungan yang terdapat di ladang gas alam Arun di Aceh yang jumlahnya mencapai 14 tcf.
Selain potensi minyak bumi dan gas alam tersebut, Sulawesi Tengah juga memiliki potensi pertambangan. Potensi emas di Sulawesi Tengah terdapat di Kota Palu (Kecamatan Palu Selatan dan Palu Utara), dengan luas wilayah tambang 561.050 Ha, Kabupaten Parigi Moutong (Kecamatan Parigi dan Moutong) dengan luas wilayah tambang 46.400 Ha, Kabupaten Buol (Kecamatan Paleleh, Bunobogu, Dondo) dengan luas wilayah tambang 746.400 Ha, Kabupaten Poso (Kecamatan Lore Utara) dengan luas wilayah tambang 19.180 Ha, dan Kabupaten Sigi (Kecamatan Sigi Biromaru) dengan luas wilayah tambang 228.700 Ha.
Secara umum potensi pertambangan yang terdapat di Sulawesi Tengah dapat dilihat pada tebel berikut:
Tabel 2.16 Potensi Pertambangan Di Sulawesi Tengah
No.
Bahan Galian
Ciri Khas - Lokasi
Keterangan
I.
Batuan Ornamen/poles
1
Granit, Granodiorit, Gabro,
Granit warna Merah Daging
Gabro di Kab. Donggala pernah
Basal, Dasit dan Andesit
terdapat di Kab. Banggai Kepulauan
ditambang yang dipasar disebut
Granit Warna abu-abu, Abu-abu
Granit HI
gelap terdapat di Kab. Donggala,
TAM
Parigi Moutong dan Tolitoli
2
Marmer/pualam dan Sarpentin
Marmer Hijau terdapat di Kab. Tojo Una una, Parigi Moutong dan Poso Marmer Coklat, Putih, Krem dan Abu-abu terdapat di Kab. Morowali dan Kab. Banggai
Marmer Hijau-Muda pernah dieksploitasi di Poso dan Morowali.



Marmer Coklat Kemerahan

terdapat di Kab. Parigi Moutong


Marmer Coklat terdapat di kab. Morowali

II.
Batuan Bahan Konstruksi
3
Sirtukil
Terdapat Kota Palu dan disemua
Material berasal dari rombakan
Kabupaten se Sulawesi Tengah
batuan yang terdiri dari batuan
Granit, Granodiorit, Basal, Gabro,
Andesit, Dasit, Serpentinit, Dunit,
juga dari Breksi dan Konglomerat
Di Kab. Donggala dan Kota Palu
diantar-pulaukan ke Kalimantan Timur.
III.
Mineral Non Logam lainnya
4
Batugamping
Kab. Donggala, Buol, Poso, Banggai
Kab. Donggala, Banggai
Kepulauan dan Morowali
Kepulauan mempunyai potensi

Bahan Baku Semen yang sudah
melalui studi Kelayakan dan
AMDAL.
5
Lempung
Disemua Kabupaten se Sulawesi
Sebagian baru dimanfaatkan
Tengah
dalam pembuatan batu bata,
Genteng dan batako.
6.
Pasir Kwarsa
Kab. Donggala, Parigi Moutong,
Umumnya mempunyai kadar
Tolitoli dan Banggai Kepulauan
SiO3 kurang dari 75 %
7.
Gypsum
Kab. Banggai Kepulauan dan Kota Palu
Dipersiapkan untuk Pabrik Semen
di Banggai Kepulauan
8.
Talk
Kab. Banggai, dan Tojo Una-una
Berupa Sisipan pada batuan
batuan Ultrabasa
9.
Dolomit
Kab. Banggai
Sebagai bahan baku Kapur
Pertanian (Kaptan), Kadar Mg 03
( Magnesium ) sampai 35 %
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Sulteng, Profil Pertambangan Tahun 2010.
yang terbarukan dan tidak terbarukan, yaitu antara lain:
  • Gas Bumi    : 9,6 triliun kaki kubik
  • Panas Bumi    : 378 mWe
  • Sumber Energi Terbarukan:
  1. Air        : 1.001,980 MW
  2. Matahari    : 5.512 kWh/m2
  3. Angin        : 2 – 5 m/s
  4. Biogas    : 19.026 kW
  • Luas Lahan Kritis Untuk Budi Daya Tanaman Jarak Pagar (Biofuel) : 260.070 ha.

Potensi energi air di Sulawesi Tengah  cukup banyak baik skala besar (PLTA), menengah (PLTM) maupun skala kecil (PLTMH).  Salah satu potensi tenaga air  skala besar yang yang ada di Sulawesi Tengah adalah potensi tenaga air sungai Sulewana  yang memiliki 3 titik potensi yaitu PLTA poso-1 dengan kapasitas 50 MW, PLTA Poso-2 dengan kapasitas 180 MW dan PLTA Poso-3 360 Mw. Yang sementara dibangun (dalam tahap konstruksi) adalah PLTA Poso-2 dengan kapasitas 180 MW oleh PT. Poso Energy. Sedangkan  potensi energi air skala besar yang sedang  dalam proses perizinan  adalah PLTA  Gumbasa dengan kapasitas  45 MW  yang akan dikerjakan oleh  PT . Gumbasa Energy. Potensi tenaga air skala (mini) yang sedang  dibangun adalah PLTM Tomini - 2 dengan kapasitas 2 x1 MW  oleh Pikitring Sulmapa dengan kemajuan pembangunan sudah mencapai 78,48 %. Potensi tenaga air di Propinsi Sulawesi Tengah masih banyak yang belum  dimanfaatka terutama potensi  skala menengah (PLTM)  dan kecil (PLTMH).
Untuk Potensi Panas Bumi terdapat dibeberapa titik yang tersebar di Kabupaten Poso dan Donggala dengan potensi berkisar antara 20 s/d 40 Mwe.
Sulawesi Tengah mempunyai intensitas sinar matahari cukup tinggi karena dilalui garis khatulistiwa. Penyebaran matahari rata-rata 64 – 78 %, yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi alternatif  dengan memanfaatkan Solar Home System (SHS) khususnya di daerah pedesaan.
Secara geografis kedudukan Sulawesi Tengah  mempunyai  garis pantai yang panjang kurang lebih 1.112 km sehingga angin memang cukup banyak dan kencang bertiup didataran, dimana hal ini merupakan potensi energi yang dapat dimanfaatkan, baik untuk pembangkit listrik maupun untuk tenaga penggerak bagi mesin-mesin tertentu. Kecepatan rata-rata angin di Sulawesi tengah setiap bulannya berkisar antara 2–5 m/s.

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan