Test Footer

LightBlog

Monday, January 28, 2013

Potensi Sektor Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah

Potensi Sektor Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah

Pengembangan kawasan areal yang memiliki kesesuaian karakteristik perikanan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor kelerengan di bawah 8 persen dan persediaan air yang cukup dengan potensi tambak seluas 42.095,15 Ha yang terolah 11,3 persen, potensi budidaya air tawar seluas 134.183,3 Ha terolah 5,8 persen, terdiri atas danau seluas 48.458 Ha, rawa seluas 12.275 Ha dan sungai 10.195 Ha.
Potensi perairan laut seluas 193.923,75 km2 yang banyak mengandung berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, terbagi dalam 3 (tiga) zona yaitu (1) Selat Makasar dan Laut Sulawesi (sebesar 929.700 ton), (2) Teluk Tomini (sebesar 595.620 ton), (3) Teluk Tolo (sebesar 68.456 ton). Potensi sumberdaya ikan di perairan tersebut kurang lebih sebanyak 330.000 ton per tahun. Sedangkan ikan yang bisa dikelola secara lestari sekitar 214.000 ton per tahun. Di Teluk Tolo terdapat 68.000 ton per tahun, Teluk Tomini 78.000 ton per tahun, Selat Makasar dan Laut Sulawesi 68.000 ton per tahun. Dari potensi ikan lestari tersebut jumlah ikan yang dapat ditangkap sebesar 217.280 ton per tahun.
Tabel 2.12 Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha Di Sulawesi Tengah Tahun 2007-2010 (Ton)
Jenis Usaha Perikanan
2007
2008
2009
2010
Perikanan Budidaya
a. Tambak
18.986,80
10.898,80
7.981,70
23.213,72
b. Budidaya Laut
36.543,80
47.046,50
529.914,30
795.166,70
c. Kolam
1.704,50
1.617,30
4.551,90
9.212,25
d. Karamba
26,90
-
41,00
266,30
Perikanan Tangkap
a. Laut
116.829,20
140.094,00
133.735,74
140.465,72
b. Perairan Umum
375,8
486
278,60
606,77
Sumber: BPS Provinsi Sulteng, Sulteng Dalam Angka 2011.
Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis usaha perikanan budidaya laut tingkat produksinya lebih besar  dibandingkan yang lain, sedangkan pada perikanan tangkap produksi terbesar berada di laut. Disamping potensi tersebut, potensi rumput laut juga merupakan primadona dan menjadi salah satu potensi unggulan di Sulawesi Tengah.
Jumlah produksi rumput laut di Sulawesi Tengah Tahun 2010 mencapai 807.731,24 ton yang terdiri dari produksi Euchema Sp sebesar 794.962,44 ton dan produksi Glacillaria Sp sebesar 12.804,80 ton.
Tabel 2.13 Jumlah Produksi Rumput Laut Sulawesi Tengah Tahun 2010
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah Produksi Euchema Sp (Ton Basah)
Jumlah Produksi Glacillaria Sp (Ton Basah)
Jumlah Produksi
Ton
%
1
Banggai Kepulauan
303.090,40
-
303.090,40
37,52
2
Banggai
124.800,00
-
124.800,00
15,45
3
Morowali
218.008,00
12.804,80
230.812,80
28,58
4
P o s o
280,60
-
280,60
0,03
5
Donggala
1.116,00
-
1.116,00
0,14
6
Tolitoli
4.704,00
-
4.704,00
0,58
7
B u o l
1.095,04
-
1.095,04
0,14
8
Parigi Moutong
74.596,00
-
74.596,00
9,24
9
Tojo Una Una
65.000,00
-
65.000,00
8,05
10
Sigi
-
-
-
0,00
11
P a l u
2.236,40
-
2.236,40
0,28
Sulawesi Tengah
794.926,44
12.804,80
807.731,24
100,00
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Prov. Sulteng, Tahun 2011.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa produksi rumput laut terbanyak berada di Kabupaten Banggi Kepulauan sebesar 303.090,40 ton (37,52%), Kabupaten Morowali sebesar 230.812,80 ton (28,58%) dan Kabupaten Banggai sebesar 124.800,00 ton (15,45%), sedangkan Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una-Una  masing-masing sebesar 74.596 ton (9,24%) dan 65.000 ton (8,05%).

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan