Test Footer

LightBlog

Thursday, May 11, 2017

SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

 SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Perkembangan Sektor Pertanian sangat dominan, sehingga dalam mengatasi dampak krisis ekonomi dibutuhkan peningkatan nilai produksi dari sektor pertanian unggulan yang dimiliki Propinsi Sulawesi Tengah. Sesuai sistem pengairan lahan persawahan dapat dibedakan antara lain lahan sawah irigasi teknis seluas 54.314 ha, irigasi setengah teknis seluas 36.241 ha, irigasi sederhana seluas 13.410 ha, irigasi desa / Non PU seluas 22.929 ha dan lahan sawah non irigasi teknis seluas 23.518 ha. Dari luas lahan tersebut jumlah produksi padi sawah yang dihasilkan setiap tahunnya dihasilkan setiap tahunnya mencapai 726.714 ton/ha. Luas lahan palawijaya, holtikultura dan sayur mayor 57.320 ha, luas buah-buahan 14.029,92 ha dan luas lahan tanaman obat 667.272 ha.
Bidang sektor pertanian merupakan yang terpenting dalam perekonomian karena merupakan penyumbang terbesar yaitu sekitar 48,79% bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sementara tanaman bahan kedua (14,74% dari PDRB) setelah perkebunan (24,09%). Secara umum pertumbuhan produksi berasal dari dua sumber yaitu peningkatan luas panen dan peningkatan hasil per hektar yang ditunjang dengan perbaikan saluran irigasi, penggunaan pupuk yang berimbang serta benih unggul bermutu.
Pencapaian produksi tanaman pangan bagi penduduk Sulawesi Tengah utamanya beras, jagung, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar dipenuhi dari produksi sendiri, dan hanya beberapa komoditi dari daerah lain sebagai tambahan. Dari potensi unggulan perkebunan yang menjadi unggulan, antara lain:

BIJI KAKAO
Potensi unggulan biji kakao yang menjadi potensi unggulan Propinsi Sulawesi Tengah diperdagangkan dalam bentuk bahan mentah (raw material export) dan untuk mendapatkan hasil yang berwujud barang setengah jadi atau barang jadi perlu diolah melalui sentuhan teknologi maju sehingga mempunyai nilai kompetitif yang sangat tinggi. Produksi kakao tahun 2004 sebesar 129.372,40 ton dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 179.683,00 ton.
Potensi Kakao tersebar diseluruh kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Tengah yaitu di kabupaten Parigi Moutong dengan luas area kakao sebesar 62.543,00 ha dan hasil produksi 66.746,00 ton, di kabupaten Donggala degnan luas 37.817,00 ha dengan hasil produksi 36.631,00 ton, di kabupaten Poso dengan luas 31.473,00 ha dengan hasil produksi 29.188,00 ton, kabupaten Morowali luas 18.724,00 ha dengan hasil produksi 9.747,00, di kabupaten Buol
13.536,00 ha dengan hasil produksi 11.605,00 ton, di kabupaten Banggai 12.206,00 ha dengan hasil produksi 7.361,00 ton, di kabupaten Toli-toli dengan besar area 12.518,00 ha dengan hasil produksi 9.515,00 ton, di kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas area 7.007 ha dengan hasil produksi 2.982,00 ton, di kabupaten Tojo Una-una 10.460,00 ha dengan hasil produksi 5.861,,00 ton, dan di kota Palu dengan luas area sebesar 97,00 ha dengan hasil produksi 47,00 ton.

KELAPA SAWIT
Salah satu potensi yang diunggulkan dari sektor perkebunan di Propinsi Sulawesi Tengah yaitu Kelapa Sawit dengan luas areal tanam sebesar 66.595,00 ha dan hasil produksi mencapai 6623.293,00 ton.

KARET
Untuk potensi unggulan karet di Sulawesi Tengah dengan luas areal tanam 6.520,00 ha dan yang dapat menghasilkan 7.216,00 ton per tahunnya.

Tabel Sektor Perkebunan
Komoditas Unggulan Sektor Perkebunan Komoditi Kakao
NoKabupaten / KotaLuas Lahan (Ha)Produksi (Ton)
1Kab.Parigi Moutong61.74324.910
2Kab. Donggala34.07137.970
3Kab. Poso25.02425.024
4Kab. Morowali17.7181.160
5Kab. Buol6.1899.200
6Kab.Banggai16.1985.616
7Kab. Toli-Toli10.0898.527
8Kab. Banggai Kep.6.6153.701
9Kab. Tojo Una-Una9.0234.013
PROVINSI186.670103.756
Sumber: BKPRS (Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi)

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan