Test Footer

LightBlog

Tuesday, April 3, 2012

Cita Rasa Palu

Sekilas Kota Palu

 
burung maleo
Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah berada di lembah dan kawasan Teluk Palu.  Kota seluas 395,06 km2 atau 39.506 hektar terdiri dataran rendah (pantai), dataran bergelombang dan dataran tinggi. Palu terletak sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta dengan koordinat 0°54′ LS 119°50′ BT. Penduduknya hampir 400.000 jiwa (2009), Kaili adalah suku asli daerah ini. Disamping itu dapat dijumpai suku Bugis, Jawa dan Manado dan suku lainnya.
Perjalanan ke Kota Palu dapat ditempuh lewat jalan darat, laut dan udara. Untuk pendatang yang berasal dari luar Pulau Sulawesi perjalanan lewat udara adalah pilihan utama. Bandara Mutiara adalah gerbang pertama yang kita dapati saat mendarat di kota Palu. Letak bandara tidak jauh dari jantung kota Palu, kurang lebih 3 km. Jika perjalanan melalui laut maka kapal akan merapat di Pelabuhan Pantoloan kira-kira 20 km dari Kota Palu. Jangan kaget kalau melihat dokar/bendi/andong masih ada di jalan-jalan Kota Palu. Dokar merupakan salah satu alat transportasi yang cukup diminati masyarakat selain angkot dan taxi (argo) terutama di wilayah yang dekat dengan pasar tradisional.
Kota Palu dibelah oleh Sungai Palu (Karona Palu) yang bermuara di Teluk Palu dengan pantainya bernama Pantai Talise. Di tepi pantai Talise ini pada sore hari suasana ramai sekali tak kalah dengan suasana pusat kota. Tempat ini cocok sekali dijadikan tempat beristirahat/santai sore setelah penat bekerja seharian sambil menikmati aneka makanan seperti pisang bakar coklat, jagung bakar, maupun roti bakar, dan aneka minuman. Sarabba adalah minuman khas, terbuat dari air jahe ditambah susu. Pemandangan yang ditawarkan adalah suasana pantai sambil menunggu matahari terbenam juga ada pemandangan Jembatan IV dengan sinar lampu yang terang yang juga merupakan ikon kota seperti di Palembang ada Jembatan Ampera.
Pagi hari sarapan yang biasa ditemui adalah nasi kuning yang rasanya gurih. Kalau di Jakarta mungkin mirip nasi uduk hanya masaknya ditambahi rempah dan kunyit yang membuat nasi jadi kuning. Kaledo adalah makanan khas dari Palu yaitu sejenis sop yang terbuat dari tulang kaki sapi dan dimasak dengan asam. Uniknya, Kaledo ini dimakan bersama ubi rebus, bila tidak terbiasa kita juga dapat menyantapnya dengan nasi. Karena kebanyakan sapi yang digunakan berasal dari daerah Kab. Donggala yang biasanya bertulang besar, tidak jarang Kaledo diplesetkan merupakan singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Selain itu masih ada Uve Mpoi dengan bahan dasar jeroan, kalau diartikan Uve = air dan Mpoi = asam jadi Uve Mpoi merupakan makanan yang terbuat dari irisan daging dan jeroan yang dimasak dengan kuah asam sehingga menghasilkan rasa kuah yang segar. Rasa kuahnya hampir mirip dengan kaledo.
Kawasan wisata yang dapat dinikmati disekitar kota antara lain Pantai Tanjung Karang, disini kita dapat menyelam (diving) dan snorkling) melihat keindahan terumbu karang. Untuk dapat sampai di Tanjung Karang harus menempuh perjalanan kira-kira 40 km dari Kota Palu. Bagi yang suka air panas alami ada sumber air panas bumi yang kaya belerang yaitu di Bora dan di Mantikole. Kita juga dapat melihat air terjun Wera di daerah Mantikole.
Taman Nasional Lore Lindu juga merupakan salah satu tujuan wisata yang berjarak 60 km selatan Kota Palu. Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi seperti Anoa, babirusa, rusa, kera hantu (Tangkasi), kera kakaktonkea, dan kuskus. Burung Maleo merupakan salah satu burung endemik yang dilindungi dan ditangkarkan di taman nasional ini. Keunikan burung ini yaitu besar telurnya mencapai 3-4 kali telur bebek dengan berat rata-rata 450 gram.
Peninggalan prasejarah juga dapat dijumpai disini berupa patung-patung megalitikum. Danau Lindu yang masih berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu juga menawarkan petualangan yang cukup mengasikkan. Di danau ini terdapat Ikan Mujair yang cukup melimpah, cocok dijadikan wisata memancing. Ikan dari Danau Lindu biasanya dikirim ke Manado dan luar Sulawesi seperti Kalimantan Timur. Tim Jejak Petualang Trans 7 juga pernah mengabadikan keindahan danau ini.
Tempat hangout/nongkrong bagi yang berjiwa muda juga tersedia, selain Mall Tatura Palu ada Maestro Pizza dengan hidangan aneka makanan nasional dan internasional juga live music seperti di Planet Palu (P2), Space Bar dan Star Lounge Silae Beach.
Untuk Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang bila berkunjung ke Kota Palu adalah hasil kerajinan yang terbuat dari kayu hitam (Ebony). Bentuk yang ditawarkan cukup beragam seperti kapal-kapalan, jam dinding, meja, kursi, tempat tissue, gantungan kunci dan berbagai bentuk tiruan binatang dengan harga yang terjangkau.
Bawang goreng khas Palu juga jangan sampai lupa untuk dijadikan oleh-oleh. Tanaman bawang varietas asli Kota Palu dengan kondisi Iklim dan tanah di pegunungan telah menjadikan bawang goreng ini memiliki cita rasa bawang goreng yang berbeda dengan bawang goreng kebanyakan yang dijual di luar Kota Palu. (disari dari berbagai sumber).

1 comments:

  1. Thanks for info, semoga semuanya selalu ada dalam lindungan Tuhan http://bit.ly/2vplrBi

    ReplyDelete

Tanggapan