Test Footer

LightBlog

Wednesday, March 13, 2013

KAT di Sulteng Harus Terus Diberdayakan

KAT di Sulteng Harus Terus Diberdayakan


KETERBATASAN: Seorang bapak keluarga miskin memberi minum anaknya langsung dari pancuran air yang ada di Dusun III Batambaya, Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi.
WAKIL Gubernur H Sudarto SH MHum mengatakan, keberadaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Provinsi Sulawesi Tengah harus terus diberdayakan. Karena secara kuantitatif, populasi KAT di Sulteng bila tidak ditangani serius, dikhawatirkan akan berimplikasi pada munculnya kerawanan sosial yang berskala lokal, regional bahkan nasional, seperti terganggunya pelestarian lingkungan, pengentasan kemiskinan yang stagnan dan ancaman instabilitas keamanan nasional.
‘’Untuk itu, penanganan KAT melalui berbagai program pemberdayaan menjadi penting dan menuntut kesungguhan semua pihak, baik di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten kata Wagub H Sudarto mewakili gubernur pada acara penyerahan bantuan di Dusun III Batambaya, Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, kemarin (20/2). Bantuan kepada KAT itu berasal dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Wagub mengatakan Komunitas Adat Terpencil merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, yang secara geografis bertempat tinggal di daerah terpencil, terisolir dan sulit terjangkau. Kondisi tersebut menyebabkan terbatasnya akses pelayanan sosial dasar yang diperoleh, sehingga mereka hidup dalam kondisi yang tertinggal. di sisi lain, derasnya arus informasi yang disertai kemajuan teknologi dan pengaruh globalisasi telah menyebabkan warga KAT menjadi semakin tertinggal, bahkan termarginal.
‘’Karena itu dengan bantuan dari Menteri Sosial tersebut, paling tidak dapat memberikan pola pikir atau langkah-langkah lebih maju ke depan, bagi komunitas adat terpencil dalam meningkatkan taraf hidup yang mandiri dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya mencakup aspek sosial budaya, ekonomi dan lainnya, agar mereka mampu melakukan perubahan sosial dengan memberdayakan segala potensi dan sumber yang terdapat di lingkungannya,’’ jelasnya.
Bantuan kepada KAT di Dusun III Batambaya, Desa Kalora berupa bantuan bahan bangunan rumah kepada 76 kepala keluarga masing-masing menerima Rp17 juta, bantuan 60 KUBE yang terdiri dari 50 KUBE sebagai tindak-lanjut dari MoU dengan Alkhairaat dan 10 KUBE dengan Gereja Pantekosta masing-masing menerima Rp20 juta, dan bantuan sembako kepada 76 kepala keluarga masing-masing menerima Rp300 ribu.
‘’Saya berharap bantuan yang diberikanini, benar-benar bermanfaat dan berguna bagi masyarakat di wilayah ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya,’’ kata Wagub.

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan