Test Footer

LightBlog

Monday, May 6, 2013

Rumah Adat Lobo

Pesta Besar di Rumah Adat Lobo


SIGI - Inagurasi atas selesainya revitaliasi rumah adat Lobo yang terletak di ngata (desa) Toro, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi dilakukan Jumat, (3/5). Inagurasi itu ditandai dengan upacara adat yang dihadiri langsung oleh Bupati Sigi, Aswadin Rendalembah, Ketua Yayasan Rumah Asuh, Yori Antar dan Ketua Yayasan Tirto Utomo, Lisa Tirta Utomo dan para pegiat arsitektur dari Ikatan keluarga Aritektur Tadulako (IKAT).
Upacara yang kemudian menjadi rangkaian dari pesta besar revitalisasi rumah adat Lobo itu diisi dengan dengan sejumlah ritual seperti Patundui, Pampede Lobo, Metimbe hingga tari sakral Raego. Sajian kasih yang diimplementasikan dengan santap siang bersama menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian kegiatan itu.
Seekor kerbau yang disembelih sebelumnya disantap bersama-sama di rumah Adat Lobo yang didahului dengan pesan-pesan tetua adat. Begitu pula dengan musik bambu tak henti-hentinya dimainkan oleh para remaja dan gadis Toro.
Bagaimana hingga rumah adat Lobo itu direvitalisasi? Zulkifly Pagessa, salah seorang pegiat seni dan budaya yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Arsitektur Tadulako menjelaskan, rumah adat Lobo adalah salah satu rumah adat yang mejadi warisan kultural yang tak ternilai harganya. Keunikan arsitektur Lobo tersebut mengundag perhatian Yayasan Rumah Asuh yang selama ini konsen dengan upaya penyelamatan dan pelestarian ruamh-ruamah adat pusaka nusatara.
Dari keunikan Lobo sebagai rumah adat khas suku tertua di Sulawesi Tengah itu menjadikan Yayasan RUmah Asuh tergerak mencari volunter untuk pendanaan revitalisasinya. Yayasan Tirto Utama yang juga memiliki kesamaan visi akhirnya tergerak untuk membantu dalam rangka pelestarian warisan budaya tersebut. "Maka sejak Desember 2012 lalu, revitalisasi itu dilkaukan dan alhamdulillah, hari ini sudah selesai dan dapat digunakan," terang Uun, begitu Zulkifly Pagessa akrab disapa.

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan