Test Footer

LightBlog

Monday, February 4, 2013

Kapolres Banggai Dicopot

Kapolres Banggai Dicopot

**Buntut Memanaskan Situasi Kintom

HOBI MOTOR: Jossy Kusumo, Kapolres Banggai yang dicopot ternyata hobi motor. Ia bahkan sering menunjukan kehebatannya dalam menunggangi motor trail kepada anak buahnya dan masyarakat sekitar.DOK.POLRES BANGGAI
LUWUK – Akhirnya Kapolres Banggai AKBP Jossy Kusumo, SH, dicopot dari jabatannya. Pencopotan jabatan kapolres disampaikan langsung Kabaharkam Mabes Polri, Komjen Pol Oegroeseno, pada saat pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Kintom, kemarin (3/2).
Pencopotan AKBP Jossy Kusumo SH dari Jabatannya, disambut meriah oleh ribuan masyarakat Kecamatan Kintom yang memadati jembatan Kintom. Bahkan, AKBP Jossy Kusumo, SH mulai, Senin (4/4) (hari ini, red) tidak bisa menandatangani dokumen yang ada di Polres Banggai.
Yang bersangkutan segera diganti oleh Plt Kapolres Banggai yang segera ditunjuk oleh Kapolda SultengBrigjen Pol Dewa Parsana. “Kalau soal Plt Kapolres Banggai yang menggantikan AKBP Jossy Kusumo SH nanti ditunjuk oleh Kapolda Sulteng,” ujar Kabaharkam Mabes Polri Komjen Oegroseno, Minggu kemarin (3/2).
KomjenPol Oegroseno datang dengan pesawat khusus didampingi Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs Dewa Parsana. Dua pejabat kepolisian tersebut tiba di Bandara Sukuran Aminuddin Amir Luwuk sekitar pukul 14.00 wita, Minggu (3/2) kemarin, langsung menuju Kecamatan Kintom. Masyarakat langsung menyambut kedua pejabat Polri tersebut, dengan sambutan meriah dengan harapan AKBP Jossy Kusumo, SH segera dicopot dari jabatannya.
  Sebagaimana tuntutan masyarakat Kintomkepada Kabaharkam Mabes Polri itu, merespon tuntutan masyarakat Kintom tersebut. Bahkan, AKBP Jossy Kusumo, SH bukan hanya dicopot dari jabatannya, tetapi yang bersangkutan juga akan diproses secara hukum atas tindakannya terhadap Solihin Noho, karyawan PT Donggi Senoro (DS) LNG.
  Soal dugaan penembakan yang mengenai salah seorang warga Kintom, Andi Irma, Kabaharkam segera menyelidiki kasus tersebut. Dan proses itu,      akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. Dan Mabes Polri segera memerintahkan Propam untuk menyelidikan masalah yang terjadi di Kintom.
  Setelah melakukan pertemuan dengan masyarakat Kintom dan mencopot AKBP Jossy Kusumo, SH yang disampaikan secara terbuka di depan umum, masyarakat langsung membuka akses jalan yang selama dua hari diblokir masyarakat. Jembatan yang membatasi dua desa yakni desa Kintom dan Ulin yang menjadi pertahanan masyarakat langsung dibersihkan.
  Kayu dan gelagar jembatan yang  melintang di tengah jembatan, ban-ban bekas yang dibakar massa langsung dibersihkan masyarakat dengan kesadaran sendiri. Dan akses jalan sudah mulai normal serta arus transportasi normal kembali seperti biasa.
  Ditanya apakah pencopotan jabatan AKBP Jossy Kusumo, SH telah sesuai dengan kesalahannya? Kata KabaharkamOegroseno, itu resiko jabatan. Yang sebenarnya, seorang Kapolres harus bisa menahan diri dan jangan menyakiti rakyat.
  “Kita jangan coba-coba menyakiti hati rakyat, kita seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, karena kita berasal dari rakyat dan kembali ke rakyat. Untuk itu, saya tidak mau dengar ada anggota kepolisian yang menyakit rakyat.Konsekwensinya adalah pemecatan,” kata mantan Kapolda Sulteng itu.
  Kabaharkam Mabes Polri juga mengingatkan tahun 2013 dan 2014 adalah tahun politik, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat harus aman dan terkendali. Masyarakat juga jangan disakiti, tetapi masyarakat harus dilindungi dan diayomi.
  Setelah bertemu masyarakat Kintom, Kabaharkam Komjen Oegroeseno langsung menuju kota Luwuk, ibukota Kabupaten Banggai untuk melihat langsung para korban bentrokan yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Luwuk.
  Empat korban bentrokan itu adalah Solihin Noho yang dianggap masyarakat Kintom sebagai korban penganiayaan Kapolres Banggai. Andi Irma, korban yang terkena tembak di bagian punggung menembus dadanya bagian depan, Ito adalah korban lemparan batu yang membedung anggota polisi dan Briptu Ferdinan yang terkena lemparan batu di bagian otak kecilnya.
  Saat menjengguk para korban di RSU Luwuk, Solihin Noho mengungkap kronologis peristiwa hingga dirinya menjadi korban penganiayaam Kapolres Banggai. Padahal Solihin hanya memberikan kode agar rombongan Kapolres Banggai menurunkan kecepatan kendaraannya dengan cara mengayunkan tangannya.
  Namun, Kapolres Banggai langsung turun dari kendaraannya dan menyatakan dirinya Kapolres sambil menampar korban Solihin. Belum puas dengan cara itu, dirinya dilempar ke mobil dan anggota polisi lainnya memukul dirinya. Solihin juga dimasukan ke dalam sel tanpa kesalahan. Dan baru dilepas pada pukul 18.00 Wita malam.
Tetapi, informasi dari kepolisian menyebutkan, rombongan Kapolres Banggai menuju Toilidan setibanyadi lokasi PT DS LNG, rombongan Kapolres diminta oleh Solihin Noho memperlambat kecepatan kendaraannya. Kapolres dan rombongannya memperlambat kecepatan kendaraan, lalu Kapolres turun menemui Solihin.
Namun, Kapolres Banggai yang hanya mengenakan pakaiankaus oblong langsung ditarik kerak bajunya dan dicaci maki oleh Solihin. Bahkan, Kapolres Banggai akan dikeroyok oleh segelintir warga yang ada di Tempat kejadi Perkara (TKP). Namun, Kapolres Banggai langsung memperkenalkan dirinya sebagai Kapolres, lalu menampar Solihin. Dan Solihin  meminta maaf dan mengaku salah.
  Sekedar diketahui, AKBP Jossy Kusumo, SH dilantik menjadi Kapolres Banggai menggantikan AKBP Dadan, SH pada Nopember 2012 lalu. Itu berarti, masa jabatan mantan KasubditSurvelence Densus 88 itu, hanya selama 3 bulan. Sementara data yang dihimpun Radar Sulteng, sekitar tahun 1995, Jossy Kusumo yang saat itu baru dinas di Polda Sulteng terlibat bentrok dengan oknum TNI hingga menyebabkan jatuhnya korban meninggal.

0 comments:

Post a Comment

Tanggapan